Kebotakan dini pada pria bisa jadi masalah yang bikin frustrasi, apalagi kalau rambut mulai menipis di usia yang masih muda. Masalah ini bisa mengganggu rasa percaya diri. Tapi kamu jangan khawatir, karena ada banyak faktor yang bisa jadi penyebab kebotakan dini.
Yuk, cari tahu penyebab dan cara menghadapinya dalam artikel ini!
Salah satu penyebab utama kebotakan dini pada pria adalah fluktuasi hormon, terutama hormon dihydrotestosterone (DHT). DHT ini adalah turunan dari hormon testosteron, yang bisa menyebabkan folikel rambut mengecil dan akhirnya berhenti menghasilkan rambut baru. Kalau kadar DHT terlalu tinggi, rambut di area pelipis atau puncak kepala bisa rontok lebih cepat. Ini adalah salah satu alasan kenapa banyak pria yang mengalami kebotakan di usia muda.
Kekurangan nutrisi penting dalam tubuh juga bisa memengaruhi kesehatan rambut. Vitamin dan mineral seperti zat besi, vitamin D, biotin, dan zinc dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan rambut yang sehat. Kalau pola makan kamu nggak seimbang, rambut bisa jadi lebih rapuh dan mudah rontok. Jadi, penting banget untuk menjaga asupan gizi agar rambut tetap kuat dan sehat.
Beberapa obat-obatan tertentu bisa jadi penyebab kebotakan, loh. Misalnya obat untuk tekanan darah tinggi, obat depresan, atau obat kemoterapi. Efek samping dari obat-obatan ini bisa menyebabkan rambut rontok lebih banyak. Kalau kamu merasa rambut mulai rontok setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya cek ke dokter untuk mencari tahu solusinya.
Faktor genetik adalah salah satu penyebab utama kebotakan dini. Kalau ayah atau kakek kamu mengalami kebotakan, kemungkinan besar kamu juga akan mengalaminya. Gen yang mengatur sensitivitas folikel rambut terhadap hormon DHT bisa diturunkan. Jadi, kalau kebotakan itu ada dalam riwayat keluarga, kamu mungkin lebih rentan mengalaminya juga.
Stres yang berlebihan ternyata bisa memengaruhi pertumbuhan rambut. Ketika kamu stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol dalam jumlah tinggi, yang bisa mengganggu siklus pertumbuhan rambut. Stres juga bisa memicu telogen effluvium, kondisi di mana rambut rontok lebih banyak dari biasanya. Kalau kamu sedang dalam kondisi stres, coba atur waktu untuk relaksasi atau melakukan aktivitas yang bisa mengurangi tekanan emosional.
Beberapa penyakit atau kondisi medis, seperti diabetes, gangguan tiroid, atau penyakit autoimun, juga bisa menyebabkan rambut rontok. Misalnya, hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid) bisa mengganggu siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan rambut rontok. Kalau kamu merasa kebotakanmu berhubungan dengan masalah medis tertentu, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Meskipun terdengar sepele, perawatan rambut yang kurang tepat bisa memperburuk kebotakan. Penggunaan sampo yang nggak cocok, sering pakai hair dryer atau catokan, atau kebiasaan menarik rambut terlalu kencang bisa merusak folikel rambut dan mempercepat kerontokan. Pastikan kamu melakukan perawatan rambut yang sesuai secara rutin dan hindari kebiasaan yang bisa merusak rambut.
Kebotakan dini pada pria bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti fluktuasi hormon, faktor genetik, atau bahkan stres. Untuk itu, penting buat kamu untuk menjaga pola makan yang sehat, mengelola stres dengan baik, dan merawat rambut dengan benar.
Kalau kebotakan mulai mengganggu, jangan ragu untuk mencari solusi. Salah satunya, kamu bisa coba perawatan rambut di Heir Care Studio yang spesial menangani masalah berbagai masalah dengan perawatannya. Konsultasi dan temukan perawatan yang cocok buat kamu sekarang!